Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sunday, February 7, 2010

Mengemis Kasih

Tuhan Dulu Pernah Aku Menagih Simpati
Kepada Manusia Yang Alpa Jua Buta
Lalu Terheretlah Aku Dilorong Gelisah
Luka Hati Yang Berdarah Kini Jadi Kian Parah

Semalam Sudah Sampai Kepenghujungnya
Kisah Seribu Duka Ku Harap Sudah Berlalu
Tak Ingin Lagi Kuulangi Kembali
Gerak Dosa Yang Menghiris Hati

Tuhan Dosa Ku Menggunung Tinggi
Tapi Rahmat-MU Melangit Luas
Harga Selautan Syukurku
Hanyalah Setitis Nikmat-MU Di Bumi

Tuhan Walau Taubat Sering Kumungkir
Namun Pengampunan-MU Tak Pernah Bertepi
Bila Selangkah Kurapat Pada-MU
Seribu Langkah KAU Rapat Padaku

Bayangan Semalam...

Seluruh renungan menjadi tangisnya
Entah dimana
Hanya air dibibir mata

Didalam sujudnya rayuannya panjang
Memohon ditabahkan hati
Agar mampu terus tersenyum

Dengan jiwa luhur
Kerana hidup adalah kenyataan
Moga kehilangan ini
Membangunkan diri yang terlena
Dan tidak lagi bermimpi
Hanya indah kerana yang kaburi nyata


Rintik-rintik itu adalah suara hati
Limpahan rasa yang cuma mentafsir
Makna sebuah kehilangan

Tetapi selagi ia bernama kenangan
Bayangan indahnya sesekali menyentuh hati
Walaupun kelibatnya tak lagi dipandang
Bagaikan masih terasa
Ramah hadirnya yang mesra


Dan hanyalah Tuhan yang mengerti
Makna rindu ini
Dan hanyalah kepadaNYA diadukan
Segenap keresahan
Dipohon kasih Yang Esa
Menyekat tangis yang terbit dimata


Rintik-rintik itu adalah suara hati
Dalam mencari hikmah yang tersembunyi
Di sebalik sebuah kehilangan

Rintik-rintik ini adalah suara hati
Luahan itu tiada pertemuan
Biarpun akhirnya perpisahan
Akhirnya kehilangan.